IBD Tugas-MANUSIA DAN PANDANGAN
HIDUP
Ø
Pandangan
Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat
bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku
dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup
yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat
berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa
saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh
semua orang dan semua golongan.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta
bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan
senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang
diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
·
Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang
diyakini.
·
Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
·
Kurang memahami nilai dan tuntutan yang
terkandung dalam pandangan hidupnya.
·
Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa
pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
·
Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri
sendiri.
Ø
Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari
cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.
Ø
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral.
Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa
itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :
-
Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan
baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati
untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim
terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun
manusia seringkali tidak mau mendengarkan.
-
Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang
menentukan baik-buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah
baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota
masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
-
Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus
mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia
berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur
perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak
Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Ø
Sikap
Hidup
Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap
itu ada didalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu.orang lain hanya baru
tahu setelah kita bertindak. Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap
dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai
kemauan yang membentuknya. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi,
dan lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia
lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis dan non etis.
Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap
negatif.
Ø
Ada tujuh
sikap etis, yaitu :
·
sikap lincah - sikap arif
·
sikap rendah hati - sikap berani
·
sikap tenang - sikap halus
·
dan sikap bangga
Ø
Sikap non
etis atau sikap negatif, yaitu :
·
sikap kaku - sikap takut
·
sikap gugup - sikap kasar
·
sikap angkuh - sikap dan sikap rendah diri
ØManusia Dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri
tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia
memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar
keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia
menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya
lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari
kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung
dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non
fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar